Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu :
1. Populasi dan cara kedatangan pelanggan datang ke
dalam sistem
2. Sistem pelayanan
3. kondisi pelanggan saat keluar sistem
2. Sistem pelayanan
3. kondisi pelanggan saat keluar sistem
1. Populasi dan Cara Kedatangan Pelanggan
a) Populasi
Populasi yang
akan Dilayani (calling population) Setiap masalah antrian melibatkan
kedatangan, misalnya orang, mobil, panggilan telepon untuk dilayani, dan lain –
lain. Unsur ini sering dinamakan proses input. Proses input meliputi sumber
kedatangan atau biasa dinamakan calling population, dan cara terjadinya
kedatangan yang umumnya merupakan variabel acak. Menurut Levin, dkk (2002),
variable acak adalah suatu variabel yang nilainya bisa berapa saja sebagai
hasil dari percobaan acak. Variabel acak dapat berupa diskrit atau kontinu.
Bila variabel acak hanya dimungkinkan memiliki beberapa nilai saja, maka ia
merupakan variabel acak diskrit. Sebaliknya bila nilainya dimungkinkan
bervariasi pada rentang tertentu, ia dikenal sebagai variabel acak kontinu.
Karakteristik dari populasi yang akan dilayani (calling population) dapat dilihat menurut ukurannya, pola kedatangan, serta perilaku dari populasi yang akan dilayani. Menurut ukurannya, populasi yang akan dilayani bisa terbatas (finite) bisa juga tidak terbatas (infinite). Sebagai contoh jumlah mahasiswa yang antri untuk registrasi di sebuah perguruan tinggi sudah diketahui jumlahnya (finite), sedangkan jumlah nasabah bank yang antri untuk setor, menarik tabungan, maupun membuka rekening baru, bisa tak terbatas (infinte).
Karakteristik dari populasi yang akan dilayani (calling population) dapat dilihat menurut ukurannya, pola kedatangan, serta perilaku dari populasi yang akan dilayani. Menurut ukurannya, populasi yang akan dilayani bisa terbatas (finite) bisa juga tidak terbatas (infinite). Sebagai contoh jumlah mahasiswa yang antri untuk registrasi di sebuah perguruan tinggi sudah diketahui jumlahnya (finite), sedangkan jumlah nasabah bank yang antri untuk setor, menarik tabungan, maupun membuka rekening baru, bisa tak terbatas (infinte).
b) Distribusi Kedatangan
Secara umum,
formula garis tunggu antrian memerlukan informasi tingkat kedatangan unit per
periode waktu (arrival rate). distribusi kedatangan bisa teratur - tetap dalam
satu periode. Artinya kedatangan unit/ pelanggan dalam antrian dengan unit/ pelanggan
berikutnya memiliki periode waktu yang sama. Kedatangan yang seperti ini
biasanya hanya ada di sistem produksi dimana antrian dikendalikan oleh
mesin. Kedatangan yang teratur sering kita jumpai pada proses pembuatan/
pengemasan produk yang sudah distandardisasi. Pada proses semacam ini,
kedatangan produk untuk diproses pada bagian selanjutnya biasanya sudah
ditentukan waktunya, misalnya setiap 30 detik.
Pada banyak kasus dalam praktek, kedatangan unit/ pelanggan dalam antrian dengan unit/ pelanggan berikutnya bersifat variabel atau acak (random).Kedatangan yang sifatnya acak (random) banyak kita jumpai misalnya kedatangan nasabah di bank. Pola kedatangan yang sifatnya acak dapat digambarkan dengan distribusi statistik dan dapat ditentukan dua cara yaitu
Pada banyak kasus dalam praktek, kedatangan unit/ pelanggan dalam antrian dengan unit/ pelanggan berikutnya bersifat variabel atau acak (random).Kedatangan yang sifatnya acak (random) banyak kita jumpai misalnya kedatangan nasabah di bank. Pola kedatangan yang sifatnya acak dapat digambarkan dengan distribusi statistik dan dapat ditentukan dua cara yaitu
·
Dengan
cara menganalisa kedatangan per satuan waktu untuk melihat apakah waktu
kedatangan unit/ pelanggan dalam antrian mengikuti pola distribusi statistik
tertentu. Biasanya kita mengasumsikan bahwa waktu kedatangan unit/ pelanggan
dalam antrian dengan unit/ pelanggan berikutnya berdistribusi eksponensial.
·
Dengan
cara menetapkan lama waktu (T) dan mencoba menentukan berapa banyak unit/
pelanggan yang datang ke dalam sistem dalam kurun waktu T. Secara spesifik
biasanya diasumsikan bahwa jumlah kedatangan per satuan waktu mengikuti pola
distribusi Poisson.
Ciri distribusi poisson:
i). rata-rata jumlah kedatangan setiap interval bisa diestimasi dari data sebelumnya
ii). bila interval waktu diperkecil misalnya dari 10 menit menjadi 5 menit, maka pernyataan ini benar
·
probabilita
bahwa seorang pasien datang merupakan angka yang sangat kecil dan konstan untuk
setiap interval
·
probabilita
bahwa 2 atau lebih pasien akan datang dalam waktu interval sangat kecil
sehingga probabilita untuk 2 atau lebih dikatakan nol (0).
·
Jumlah
pasien yang yang datang pada interval waktu bersifat independent
·
Jumlah
pasien yang datang pada satu interval tidak tergantung pada interval yang lain.
Probabilitas n kedatangan dalam waktu T ditentukan dengan rumus
Jika kedatangan mengikuti Distribusi Poisson dapat
ditunjukkan secara matematis bahwa waktu antar kedatangan akan terdistribusi
sesuai dengan distribusi eksponensial .
Suatu faktor yang mempengaruhi penilaian
distribusi kedatangan adalah ukuran populasi panggilan . Contoh : jika seorang
tukang reparasi sedang memperbaiki enam buah mesin, populasi panggilan dibatasi
sampai dengan enam buah mesin. Dalam hal ini tidak mungkin bahwa kedatangan
mengikuti distribusi Poisson sebab tingkat kecepatan kerusakan tidak konstan.
Jika lima buah mesin telah rusak, tingkat kedatangan lebih rendah daripada bila
seluruh mesin dalam keadaan operasi.
Populasi yang akan dilayani mempunyai perilaku yang berbeda-beda dalam membentuk antrian. Ada tiga jenis perilaku: reneging, balking, dan jockeying. Reneging menggambarkan situasi dimana seseorang masuk dalam antrian, namun belum memperoleh pelayanan, kemudian meninggalkan antrian tersebut. Balking menggambarkan orang yang tidak masuk dalam antrian dan langsung meninggalkan tempat antrian. Jockeying menggambarkan orang yang pindah-pindah antrian.
Populasi yang akan dilayani mempunyai perilaku yang berbeda-beda dalam membentuk antrian. Ada tiga jenis perilaku: reneging, balking, dan jockeying. Reneging menggambarkan situasi dimana seseorang masuk dalam antrian, namun belum memperoleh pelayanan, kemudian meninggalkan antrian tersebut. Balking menggambarkan orang yang tidak masuk dalam antrian dan langsung meninggalkan tempat antrian. Jockeying menggambarkan orang yang pindah-pindah antrian.
c) Pola Kedatangan
Kedatangan unit/
pelanggan dalam sistem antrian, untuk beberapa kasus, dapat dikendalikan.
Misalnya kedatangan dikendalikan dengan cara memberikan potongan pada hari-hari
tertentu yang sepi dengan maksud menggiring pelanggan untuk datang pada jam
sepi, memberikan harga tinggi pada sesi-sesi padat agar pelanggan tergiring
datang pada hari lain yang lebih murah. Namun demikian, dalam beberapa kasus
yang lain, kedatangan unit/ pelanggan dalam antrian tidak dapat dikendalikan
misalnya permintaan bantuan imergensi di rumah sakit, atau pemadam kebakaran
atau kantor polisi.
d) Jumlah Unit/ Pelanggan yang Datang
Kedatangan
tunggal atau dengan kata lain satu kali kedatangan bisa saja hanya terdiri dari
satu uni atau satu pelanggan. Namun demikian bisa saja dalam satu kali
kedatangan terdiri dari banyak unit yang disebut batch arrivals, misalnya
kedatangan undangan di lima acara pesta di sebuah restoran.
e) Tingkat Kesabaran
Tingkat kesabaran pelanggan dalam antrian
dikelompokkan menjadi dua, yakni
·
Kedatangan
yang sabar. Yaitu seseorang yang bersedia menunggu hingga dilayani terlepas
apakah mereka menunjukkan perilaku tidak sabar seperti menggerutu atau mengomel
tetapi tetap menunggu dalam antrian.
·
Kedatangan
yang tidak sabar. Kedatangan yang tidak sabar dikelompokkan menjadi dua
kategori. Kategori yang pertama adalah orang yang datang, melihat-lihat
fasilitas layanan dan panjang antrian, lalu memutuskan meninggalkan sistem.
Kategori yang kedua adalah orang yang datang, melihat fasilitas layanan,
bergabung dalam antrian dan untuk beberapa lama kemudian meninggalkan sistem.
2. Sistem Pelayanan Antrian
Sistem Pelayanan Antrian meliputi beberapa hal yakni garis antrian/ baris tunggu dan ketersediaan fasilitas.
Sistem Pelayanan Antrian meliputi beberapa hal yakni garis antrian/ baris tunggu dan ketersediaan fasilitas.
a)
Garis antrian/ baris tunggu.
Faktor-faktor yang terkait dengan
garis antrian meliputi panjang antrian, jumlah baris antrian dan disiplin antrian.
·
Panjang
Kapasitas Antrian
Dalam pengertian praktis, panjang kapasitas antrian
dapat dikelompokkan menjadu dua yakni 1) panjang kapasitas antrian yang
potensial tak terbatas, misalnya panjang antrian di jembatan penyeberangan,
atau antrian membeli tiket bioskop. 2) panjang kapasitas antrian yang
terbatas baik karena ketentuan peraturan atau karena keterbatasan
karakteristik ruang fisik, misalnya tempat parkir.
·
Jumlah
Antrian.
Jumlah antrian dalam sistem antrian dikelompokkan
menjadi dua yakni antrian tunggal. Artinya hanya ada satu fasilitas layanan
untuk melayani antrian. 2) Antrian berganda/ multi. Artinya ada beberapa
fasilitas layanan di depan baris antrian.
·
Disiplin
Antrian
Disiplin antrian dikelompokkan menjadi dua, yaitu
preemptive dan non preemptive. Disiplin preemptive menggambarkan situasi dimana
pelayan sedang melayani seseorang, kemudian beralih melayani orang yang
diprioritaskan meskipun belum selesai melayani orang sebelumnya. Sementara
disiplin non preemptive menggambarkan situasi dimana pelayan akan menyelesaikan
pelayanannya baru kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan.
Sedangkan disiplin first come first serve menggambarkan bahwa orang yang lebih
dahulu datang akan dilayani terlebih dahulu. Dalam kenyataannya sering dijumpai
kombinasi dari tersebut. Yaitu prioritas dan first come first serve. Sebagai
contoh, para pembeli yang akan melakukan pembayaran di kasir untuk pembelian
kurang dari sepuluh jenis barang (dengan keranjang) di super market disediakan
counter tersendiri.
Disiplin antri adalah aturan keputusan yang
menjelaskan cara melayani pengantri. Menurut Siagian (1987), ada 5 bentuk
disiplin pelayanan yang biasa digunakan, yaitu :
1.
FirstCome
FirstServed (FCFS) atau FirstIn FirstOut (FIFO) artinya, lebih dulu datang
(sampai), lebih dulu dilayani (keluar). Misalnya, antrian pada loket pembelian
tiket bioskop.
2.
LastCome
FirstServed (LCFS) atau LastIn FirstOut (LIFO) artinya, yang tiba terakhir yang
lebih dulu keluar. Misalnya, sistem antrian dalam elevator untuk lantai yang
sama.
3.
Service In
Random Order (SIRO) artinya, panggilan didasarkan pada
4.
peluang
secara random, tidak soal siapa yang lebih dulu tiba.
5.
Priority
Service (PS) artinya, prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan yang
mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang mempunyai
prioritas lebih rendah, meskipun yang terakhir ini kemungkinan sudah lebih
dahulu tiba dalam garis tunggu. Kejadian seperti ini kemungkinan disebabkan
oleh beberapa hal, misalnya seseorang yang dalam keadaan penyakit lebih berat
dibanding dengan orang lain dalam suatu tempat praktek dokter.
Dalam hal di
atas telah dinyatakan bahwa entitas yang berada dalam garis tunggu tetap
tinggal di sana sampai dilayani. Hal ini bisa saja tidak terjadi. Misalnya,
seorang pembeli bisa menjadi tidak sabar menunggu antrian dan meninggalkan
antrian. Untuk entitas yang meninggalkan antrian sebelum dilayani digunakan
istilah pengingkaran (reneging). Pengingkaran dapat bergantung pada panjang
garis tunggu atau lama waktu tunggu. Istilah penolakan (balking) dipakai untuk
menjelaskan entitas yang menolak untuk bergabung dalam garis tunggu (Setiawan,
1991).
·
Struktur
Antrian
Dalam mengelompokkan model-model antrian yang
berbeda-beda, akan digunakan suatu notasi yang disebut Kendall’s Notation.
Notasi ini sering dipergunakan karena beberapa alasan. Pertama, karena notasi
tersebut merupakan alat yang efisien untuk mengidentifikasi tidak hanya
model-model antrian, tetapi juga asumsi-asumsi yang harus dipenuhi. Kedua,
hampir semua buku yang membahas teori antrian menggunakan notasi ini.
Bentuk Model Umum :
1/ 2/ 3/ 4
1 = Tingkat kedatangan
2 = Tingkat Pelayanan
3 = Jumlah fasilitas pelayanan
4 = Besarnya populasi
2 = Tingkat Pelayanan
3 = Jumlah fasilitas pelayanan
4 = Besarnya populasi
Notasi yang sering dipakai adalah :
Singkatan Penjelasan
M Tingkat kedatangan dan/atau pelayanan Poisson
D Tingkat kedatangan dan/atau pelayanan Deterministik (diketahui konstan)
K Distribusi Erlang waktu antar kedatangan atau pelayanan
S Jumlah fasilitas pelayanan
I Sumber populasi atau kepanjangan antrian tak-terbatas (infinite)
F Sumber populasi atau kepanjangan antrian terbatas (finite)
M Tingkat kedatangan dan/atau pelayanan Poisson
D Tingkat kedatangan dan/atau pelayanan Deterministik (diketahui konstan)
K Distribusi Erlang waktu antar kedatangan atau pelayanan
S Jumlah fasilitas pelayanan
I Sumber populasi atau kepanjangan antrian tak-terbatas (infinite)
F Sumber populasi atau kepanjangan antrian terbatas (finite)
Tanda pertama notasi selalu menunjukkan distribusi tingkat kedatangan. Dalam hal ini, M menunjukkan tingkat kedatangan mengikuti distribusi probabilitas Poisson. Tanda kedua menunjukkan distribusi tingkat pelayanan. Tanda ketiga menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan dalam sistem. Tanda keempat dan kelima ditambahkan untuk menunjukkan apakah sumber populasi dan kepanjangan antrian adalah tak-terbatas (I) atau terbatas (F).
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi
dalam seluruh sistem antrian :
1.
Single Channel – Single Phase
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki system pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu pelayanan.
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki system pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu pelayanan.
2. Single Channel – Multi Phase
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phasephase). Sebagai contoh : pencucian mobil.
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phasephase). Sebagai contoh : pencucian mobil.
3.
Multi Channel – Single Phase
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai contoh model ini adalah antrian pada teller sebuah bank.
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai contoh model ini adalah antrian pada teller sebuah bank.
4.
Multi Channel – Multi Phase
Sistem Multi Channel – Multi Phase Sebagai contoh, herregistrasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Setiap sistem – sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya (Subagyo, 2000).
Sistem Multi Channel – Multi Phase Sebagai contoh, herregistrasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Setiap sistem – sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapnya (Subagyo, 2000).
b) Ketersediaan Pelayanan
Ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam mekanisme pelayanan, yaitu :
Ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam mekanisme pelayanan, yaitu :
·
Tersedianya
pelayanan
Mekanisme pelayanan tidak selalu tersedia untuk setiap
saat. Misalnya dalam pertunjukan bioskop, loket penjualan karcis masuk hanya
dibuka pada waktu tertentu antara satu pertunjukan dengan pertunjukan
berikutnya. Sehingga pada saat loket ditutup, mekanisme pelayanan terhenti dan
petugas pelayanan (pelayan) istirahat.
·
Kapasitas
pelayanan
Kapasitas dari mekanisme pelayanan diukur berdasarkan
jumlah langganan yang dapat dilayani secara bersama – sama. Kapasitas pelayanan
tidak selalu sama untuk setiap saat; ada yang tetap, tapi ada juga yang berubah
– ubah. Karena itu, fasilitas pelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri
dari satu atau lebih pelayan, atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Tiap –
tiap fasilitas pelayanan kadang – kadang disebut sebagai saluran (channel)
(Schroeder, 1997). Contohnya, jalan tol dapat memiliki beberapa pintu tol.
Mekanisme pelayanan dapat hanya terdiri dari satu pelayan dalam satu fasilitas
pelayanan yang ditemui pada loket seperti pada penjualan tiket di gedung
bioskop.Fasilitas yang mempunyai satu saluran disebut saluran tunggal atau
sistem pelayanan tunggal dan fasilitas yang mempunyai lebih dari satu saluran
disebut saluran ganda atau pelayanan ganda.
·
Karakteristik
Waktu Pelayanan/ Lamanya pelayanan
Lamanya pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan untuk
melayani seorang langganan atau satu – satuan. Ini harus dinyatakan secara
pasti. Oleh karena itu, waktu pelayanan boleh tetap dari waktu ke waktu untuk
semua langganan atau boleh juga berupa variabel acak. Umumnya dan untuk
keperluan analisis, waktu pelayanan dianggap sebagai variabel acak yang
terpencar secara bebas dan sama serta tidak tergantung pada waktu kedatangan
(Siagian, 1987) dan diasumsikan mengikuti distribusi eksponensial.
3.
Exit
Setelah
pelanggan dilayani, ada dua kemungkinan kondisi pelanggan itu keluar sistem: 1)
pelanggan mungkin kembali ke populasi sumber dan mengantri lagi, Misalnya,
sebuah mesin setelah mendapat perawatan servis dan dioperasikan lagi, namun
ternyata mesin tersebut rusak lagi.atau 2) pelanggan hanya kemungkinan kecil
untuk mendapat pelayanan ulang. Misalnya sebuah mesin mendapat perbaikan
menyeluruh atau modifikasi sehingga kemungkinan kecil mesin tersebut dalam
waktu dekat untuk rusak lagi.
Perilaku Biaya Antrian
Ada dua jenis biaya yang timbul. Yaitu biaya karena orang mengantri, dan di sisi lain biaya karena menambah fasilitas layanan. Biaya yang terjadi karena orang mengantri, antara lain berupa waktu yang hilang karena menunggu. Sementara biaya menambah fasilitas layanan berupa penambahan fasilitas layanan serta gaji tenaga kerja yang memberi pelayanan. Tujuan dari sistem antrian adalah meminimalkan biaya total, yaitu biaya karena mengantri dan biaya karena menambah fasilitas layanan.
Mengelola
Antrian Pendekatan Kualitatif
Berikut ini
beberapa saran yang dapat diaplikasikan dalam mengelola antrian sebelum
memutuskan menambah fasilitas:
Menentukan waktu tunggu yang masih dapat diterima oleh
pelanggan. Susun tujuan operasional didasarkan pada apa yang dapat diterima
oleh pelanggan
1.
Mencoba
mengalihkan perhatian pelanggan ketika menunggu, misalnya dengan menyediakan
TV, Bacaan, pemutaran film atau yang lain untuk membantu pelanggan tidak
terfokus pada kenyataan bahwa mereka menunggu lama.
2.
Menginformasikan
kepada pelanggan tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang sedang diupayakan
oleh manajemen untuk solusi. Hal ini perlu dilakukan khususnya ketika waktu
tunggu lebih lama dari normal karena pelanggan yang sudah menunggu lama dan
tidak mengerti apa yang sedang terjadi akan membuat mereka gelisah.
3.
Menjaga
agar karyawan tidak terlihat oleh pelanggan sedang menganggur atau mengerjakan
pekerjaan lain atau bekerja lambat. Bagaimanapun, tidak ada yang membuat
pelanggan menajdi begitu frustasi ketika mereka sedang mengantri lama dan di
sisi lain mereka melihat para karyawan malah duduk-duduk santai atau terlihat
kurang gesit.
4.
Mensegmentasi
pelanggan. Misalnya bila ada sekelompok pelanggan yang membutuhkan sesuatu yang
dapat dilayani dengan cepat, maka ada baikn ya buat antrian khusus untuk mereka
sehingga mereka tidak mengantri lama hanya karena beberapa konsumen yang lain
membutuhkan pelayanan yang lama.
5.
Melatih
pelayan untuk lebih friendly terhadap pelanggan. Menyapa pelanggan dengan
menyebut nama atau memberikan atensi khusus dapat membantu pelanggan
mengendalikan perasaan negatif selama menunggu. Akan lebih baik bila diberi
arahan yang spesifik dari pada sekedar meminta mereka bersikap friendly,
misalnya dengan meminta mereka tersenyum saat memberi salam kepada pelanggan.
6.
Mendorong
pelanggan untuk datang pada saat waktu longgar/ sepi. Berikan informasi yang
lengkap kepada pelanggan tentang saat-saat yang biasanya luang sehingga mereka
bisa datang dan tidak perlu mengantri.Beri tahu kapan saat-saat padat
pelanggan dan kapan saat sepi pelanggan.
7.
Mengupayakan
pemecahan jangka panjang dalam mengatasi masalah antrian. Perlu mengembangkan
rencana cara laternatif untuk melayani pelanggan misalnya dengan mempersingkat
prosedur, mengembangkan metode kerja yang lebih cepat dan lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar