Untuk mencapai tujuan pelayanan, pekerjaan harus
dilakukan dengan efisien dan seefektif. Efisien dan efektif bila pekerjaan
dikelola dalam kerangka proyek. Oleh karena itu perlu penerapan manajemen
proyek Contoh: membangun jalan, membuat corporate plan, dll.merupakan
pekerjaan besaryang memilki cirri bersifat strategis, memiliki batas waktu
pengerjaan, memerlukan sumber daya dan ruang lingkup. Oleh karena itu pula,
pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai pekerjaan biasa
dan untuk itu diperlukan manajemen khusus yakni manajemen proyek.
Pengertian Proyek
Menurut Chase (1998), proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian kegiatan unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan dlam periode waktu tertentu. Definisi yang lain, Proyek merupakan gabungan dari berbagai sumberdaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara, untuk mencapai suatu sasaran tertentu (D. I. Cleland dan W.R. King, 1987) Yang lain lagi adalah Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, dengan alokasi sumberdaya yang terbatas dan dimaksudkan untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan (suharto, I, 1990)
Karakteristik Proyek
Sesuatu dapat disebut aktivitas proyek bila memiliki beberapa karakteristik berikut ini:
Pengertian Proyek
Menurut Chase (1998), proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian kegiatan unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan dlam periode waktu tertentu. Definisi yang lain, Proyek merupakan gabungan dari berbagai sumberdaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara, untuk mencapai suatu sasaran tertentu (D. I. Cleland dan W.R. King, 1987) Yang lain lagi adalah Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, dengan alokasi sumberdaya yang terbatas dan dimaksudkan untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan (suharto, I, 1990)
Karakteristik Proyek
Sesuatu dapat disebut aktivitas proyek bila memiliki beberapa karakteristik berikut ini:
1.
Bersifat
sementara (temporary) Setiap proyek memiliki tujuan yang ingin dicapai dan
jadwal jelas terkait kapan mulai dan kapan selesai
2.
Unik.
Setiap proyek menghasilkan suatu produk, solusi, service atau output tertentu
yang berbeda-beda satu dengan yang lain.
3.
Progressive
elaboration. Setiap proyek memiliki langkah-langkah atau tahapan yng terus
berkembang dan berlanjut sampai proyek selesai.
Keempat ciri
tersebut di atas merupakan ciri pembeda aktivitas proyek dengan aktivitas
operasional. Aktivitas operasional cenderung bersifat terus menerus dan
berulang. Dari segi tujuan, aktivitas proyek akan berhenti ketika tujuan telah
tercapai.
Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen Proyek didefinisikan sebagai aplikasi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), alat (tool), dan teknik (techniques) manajemen dalam aktivitas-aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek (PMBOK, 2004)
Manajemen proyek dilaksanakanmelalui aplikasi ingrasi tahapan proses manajemen proyek yakni initiating, planning, executing, monitoring, dan controlling serta closing., Di sisi lain, dalam pelaksanaan proses proyek tersebut terdapat berbagai kendala pokok. Kendala pokok pelaksanaan proses proyek sering disebut Project Constraint Triangle. Tiga Kendal utama tersebut yaitu:
Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen Proyek didefinisikan sebagai aplikasi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), alat (tool), dan teknik (techniques) manajemen dalam aktivitas-aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek (PMBOK, 2004)
Manajemen proyek dilaksanakanmelalui aplikasi ingrasi tahapan proses manajemen proyek yakni initiating, planning, executing, monitoring, dan controlling serta closing., Di sisi lain, dalam pelaksanaan proses proyek tersebut terdapat berbagai kendala pokok. Kendala pokok pelaksanaan proses proyek sering disebut Project Constraint Triangle. Tiga Kendal utama tersebut yaitu:
1.
Lingkup
pekerjaan
2.
Waktu
3.
Biaya
Implementasi
proyek adalah seni mengoptimalkan hasil dalam konteks kendala- kendala
tersebut. Perubahan salah satu dari tiga faktor kendala tersebut akan
mempengaruhi setidaknya satu factor lain.
Dalam upaya mencapai tujuan, pelaksanaan proses proyek perlu menjaga hubungan baik dengan pelanggan dalam kaitannya menciptakan keseimbangan yang menyangkut batasan waktu, biaya dan ruang lingkup pekerjaan melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki.
Dalam upaya mencapai tujuan, pelaksanaan proses proyek perlu menjaga hubungan baik dengan pelanggan dalam kaitannya menciptakan keseimbangan yang menyangkut batasan waktu, biaya dan ruang lingkup pekerjaan melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki.
Pelaksanaan proses proyek sering menghadapi Terdapat trade off antar berbagai kendala misalnya, bila ingin kualitas dinaikkan maka hal tersebut akan membawa pada konsekuensi biaya dan waktu. Demikian pula sebaliknya.
Hal-hal yang mendorong muncul dan perlunya manajemen proyek antara lain:
1.
Proyek
Kapital. Maksudnya, organisasi menangani banyak proyek yang membutuhkan modal
dalam waktu yang bersamaan.
2.
Harapan
Pelanggan. Harapan pelanggan di masa sekarang dalam membeli produk tidak lah
semata produk itu sendiri tetapi sejauh mana produk dapat memecahkan masalah
yang dihadapi pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memikirkan bahwa
mereka tidak lagi menjual produk tetapi menjual solusi.
3.
Daya
Saing. Daya saing di sini mencakup internal maupun eksternal. Sebagai contoh
ketika perusahaan dihadapkan pada pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh pihak
lain secara lebih baik dan lebih murah di banding bila dikerjakan sendiri, maka
perusahaan memerlukan manajemen proyek.
4.
Pemahaman
eksekutif. Organisasi yang memiliki struktur organisasi tradisional cenderung
akan melakukan semata kegiatan operasional yang rutin dan berulang. Organisasi
semacam ini tidak akan mampu mengantisipasi atau menghadapi perubahan eksternal
yang cepat. Pemahaman eksekutif yang benar tentang manajemen proyek akan
mendorong organisasi menggunakan manajemen proyek.
5.
Pengembangan
produk baru. Manajemen proyek dapat digunakan sebagai warning system apakah
suatu proyek masih layak dilanjutkan ataukah tidak. Organisai yang berinvestasi
besar pada R and D, cakan cocok bila menggunakan pendekatan manajemen proyek.
Jenis Proyek
Menurut jenis pekerjaan. Ada beberapa jenis proyek, yaitu:
Menurut jenis pekerjaan. Ada beberapa jenis proyek, yaitu:
1.
Proyek
konstruksi; terkait pekerjaan membangun atau membuat produk fisik.
2.
Proyek
Penelitian dan Pengembangan terkait pekerjaan mencari, menemukan, mengembangkan
produk.
3.
Proyek
yang berhubungan dengan manajemen jasa; kegiatan membangun atau membuat produk
jasa, misalnya perancangan strukutr organisasi, sistim informasi manajemen,
peningkatan produktivitas, pemberian training.
Timbulnya Ide Proyek
Ide proyek dapat bersumber dari:
Ide proyek dapat bersumber dari:
1.
Klien
2.
Tawaran
dana
3.
Proses
lelang
4.
Dari dalam
Perusahaan
5.
Melalui
penawaran
Ukuran Proyek
Ada beberapa criteria untuk menilai ukuran proyek, yaitu:
Ada beberapa criteria untuk menilai ukuran proyek, yaitu:
1.
Jumlah
kegiatan
2.
Besarnya
biaya
3.
Jumlah
tenaga kerja
4.
Waktu yang
diperlukan
Kompleksitas Proyek
Kompleksitas proyek dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu
Kompleksitas proyek dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu
1.
Jumlah
kegiatan dan hubungan antar kegiatan. Makin banyak jumlah kegiatan dan makin
banyak hubungan antar kegiatan maka proyek tersebut dapat dikatakan sebagai
proyek yang memiliki kompleksitas yang tinggi.
2.
Jenis dan
jumlah hubungan antar kelompok/ organisasi yang terlibat juga dapat menunjukkan
kompleksitas proyek
3.
Jenis dan
jumlah hubungan antar kelompok dalam organisasi dan pihak luar merupakan ukuran
lain bagi komplesitas proyek
4.
Tingkat
kesulitan yang tinggi menunjukkan komplesitas proyek yang tinggi pula.
Ukuran Keberhasilan
Manajemen proyek dianggap berhasil bila tujuan dari proyek tercapai dengan kriteria:
1.
Sesuai
waktu yang dialokasikan
2.
Sesuai
dengan biaya yang dianggarkan
3.
Sesuai
dengan spesifikasi yang ditentukan
4.
Diterima
pelanggan
5.
Kalaupun
ada perubahan, maka perubahan tersebut adalah perubahan minimum yang fdisetujui
oleh pelanggan, tidak menggangu aliran pekerjaan utama organisasi dan tanpa
mengubah budya positif perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar