cada
Siklus
hidup proyek adalah tahap-tahap perkembangan proyek dari awal gagasan hingga
proyek dinyatakan selesai dimana tiap tahap memiliki pola tertentu.
Siklus Hidup Proyek
Secara garis besar siklus hidup proyek dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu:
Siklus Hidup Proyek
Secara garis besar siklus hidup proyek dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu:
1.
Tahap Konsepsi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi
Tahap-tahap Siklus Hidup Proyek
Tahap Konsepsi
a) Tahap
konsepsi ada dua bagian, yakni:
1)
Bagian pertama; Inisiasi Proyek
Merupakan tahap munculnya
ide tentang proyek yang dimulai dari penemuan masalah. Selanjutnya masalah yang
ditemukan perlu dirumuskan dengan jelas berikut tujuan pemecahan masalah
tersebut. Dua hal tersebut menjadi dasar bagi pencarian alternatif solusi.
2)
Bagian Kedua; Kelayakan Proyek.
Merupakan
proses investigasi terhadap masalah dan mengembangkan solusi secara lebih
detail untuk dilihat sejauh mana solusi memberikan manfaat yang lebih besar
dari pengorbanan/ biaya. Tiga hal pokok yang harus dijawab pada tahap
kelayakan ini adalah apa saja yang diperlukan, kapan dilakukan, siapa yang
terlibat.
b)
Proposal Proyek
Pada
tahap konsepsi memunculkan Requestst For Proposal (RFP). RFP memuat
tujuan proyek, lingkup proyek, spesifikasi performance, batasan ongkos dan
jadwal, kebutuhan data, jenis kontrak RFP dibuat berdasarkan permintaan user.
Namun, proposal proyek bisa juga dibuat atau diajukan tanpa terlebih dulu ada
permintaan dari user tetapi berdasarkan penawaran. Proposal Proyek memerlukan
biaya dan waktu tersendiri dan dibuat oleh tim manajemen puncak.
Pembuatan proposal proyek
adalah pekerjaan yang harus dilakukan sebelum suatu proyek didapatkan. Secara
ringkas proposal proyek harus mengandung beberapa hal pokok sebagai berikut:
1)
Surat Pengantar
Merupakan
bagian penting dari proposal yang secara ringkas memuat kualifikasi, pengalaman
dan minat kontraktor terhadap proyek.
2) Ringkasan Eksekutif
Berisi
ringkasan yang dapat digunakan user untuk melihat relevansinya terhadap kebutuhan
user dan kontribusinya terhadap penyelesaian masalah. Isi pokok: deskripsi
singkat proyek, tujuan, kebutuhan secara keseluruhan, hambatan dan area
masalah.
3) Bagian Teknis
Berisi
penjelasan tentang lingkup proyek dan pendekatan yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah-masalah dalam proyek dab pekerjaan-pekerjaan yang ada.
Bagian ini harus dibuat detail untuk menghindari kesalahpahaman.
4) Manfaat dan Keuntungan yang Diperoleh
Berisi
gambaran keuntungan/ manfaat realistis dengan cukup detail terkait proyek.
5)
Jadwal
Berisi
skedul penyelesaian proyek.. penyusunannya didasarkan pada struktur pemecahan
pekerjaan dan tahapan proyek.
6) Bagian Keuangan
Berisi
penjelasan mengenai biaya langsung, biaya tidak langsung sesuai beban tenaga
kerja dan bahan yang digunakan, sistm kontrak dan pembayaran.
7) Bagian Legal
Berisi
masalah-masalah perubahan/ penghentian yang mungkin muncul berikut
prosedur untuk menangani perubahan atau penghentian proyek.
8) Kualifikasi Manajemen
Berisi
latar belakang organisasi kontraktor, pengalaman yang dimiliki, prestasi yang
dicapai, situasi keuangan, susunan tim dan orang-orang kunci yang ada dalam
organisasi. Dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
c)
Pemilihan Proposal Proyek
Proposal yang masuk
selanjutnya akan dievaluasi untuk penseleksian. Secara umum evaluasi proposal
proyek meliputi hal-hal sebagai berikut:
1)
Evaluasi administratif
Evaluasi ini untuk
menentukan apakah proposal proyek telah memenuhi ketentuan-ketentuan
administratif yang disyaratkan misalnya aspek hukum, bidang pekerjaan,
dan aspek finansial
2)
Evaluasi isi proposal proyek
Pada
tahap ini proposal proyek dievaluasi dalam hal misalnya personel,
metodologi/teknis, performansi,/kualitas, harga dan jadwal. Kriteria yang
digunakan bergantung pada jenis proyek.
d)
Negosiasi Kontrak
Negosiasi anatara pemilik
proyek (user) dengan calon kontraktor yang terpilih dimaksudkan untuk
menyamakan posisi kedua belah pihak dalam masalah-masalah utama, khususnya
masalagh teknis dan persetujuan dalam hal waktu, jadwal dan performansi.
Bagi pemilik proyek (user)
sasaran negosiasi yang dilakukan pada umumnya untuk mendapatkan persyaratan
yang paling menguntungkan, penekanan harga dan mencegah persyaratan yang
membatasi ruang gerak.
Sedang
dari sisi kontraktor berusaha untuk mengurangi risiko dan menekan biaya dengan
mengusulkan beberapa penyimpangan dari persyaratan.
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek akan meliputi kegiatan
Tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek akan meliputi kegiatan
1)
Penyiapan rencana proyek secara detail
Isi rencana proyek
biasanya meliputi hal-hal sbb:
i.
Jadwal pekerjaan
ii. Anggaran dan sistim pengendalian biaya
iii. Work Breakdown Structure secara rinci
iv. Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan sulit serta rencana antisipatif untuk mengatasi
masalah-masalah yang mungkin terjadi
v. Rencana sumberdaya manusia dan penggunaannya
vi. Rencana pengujian hasil proyek
vii. Rencana dokumentasi
viii. Rencan peninjauan pekerjaan
ix. Rencana pelaksanaan hasil proyek
ii. Anggaran dan sistim pengendalian biaya
iii. Work Breakdown Structure secara rinci
iv. Bagian-bagian yang beresiko tinggi dan sulit serta rencana antisipatif untuk mengatasi
masalah-masalah yang mungkin terjadi
v. Rencana sumberdaya manusia dan penggunaannya
vi. Rencana pengujian hasil proyek
vii. Rencana dokumentasi
viii. Rencan peninjauan pekerjaan
ix. Rencana pelaksanaan hasil proyek
Semua rencana-rencana tersebut di atas harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan user.
2) Penentuan spesifikasi proyek secara rinci
Ada
dua macam jenis spesifikasi yakni
i. Spesifikasi kebutuhan user.
i. Spesifikasi kebutuhan user.
Spesifikasi ini akan
berhubungan dengan hasil yang diinginkan oleh user secara umum. Spesifikasi
kebutuhan user akan menentukan apakah hasil proyek dapat diterima atau tidak.
ii.
Spesifikasi kebutuhan proyek
Spesifikasi
kebutuhan proyek merupakan terjemahan teknis dari kebutuhan user. Terjemahan
ini bisa dalam bentuk, ukuran, kapasitas, kecepatan, dll.
Tahap Eksekusi
Yang tercakup dalam tahap ini adalah pekerjaan-pekerjaan seperti:Desain, pengembangan, pengadaan, konstruksi,/ produksi, dan pelaksanaan. Tahap-tahap dalam eksekusi adalah sbb:
Yang tercakup dalam tahap ini adalah pekerjaan-pekerjaan seperti:Desain, pengembangan, pengadaan, konstruksi,/ produksi, dan pelaksanaan. Tahap-tahap dalam eksekusi adalah sbb:
1)
Desain
Dalam
tahap ini spesifikasi diterjemahkan ke dalam maket, diagram atau skema.
2) Pengadaan
Pada
tahap ini dilakukan fasilitas-fasilitas pendukung maupun material.
3) Produksi
Setelah
fasilitas dan bahan tersedia, maka dilakukan pelaksanaan produksi berikut
pengawasan dan pengendalian sumberdaya yang digunakan dan progress report.
4) Implementasi
Pada
tahap ini dilakukan penyerahan hasil akhir proyek. Penyerahan dapat disertai
dengan training untuk user,
Tahap
Operasi
Setelah hasil proyek diserahkan ke user maka proyek dianggap selesai. Keterlibatan kontraktor dianggap telah selesai dan user mulai mengoperasikan hasil proyek tersebut.
Setelah hasil proyek diserahkan ke user maka proyek dianggap selesai. Keterlibatan kontraktor dianggap telah selesai dan user mulai mengoperasikan hasil proyek tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar