Secara umum ada beberapa dasar: dalam penyusunan
struktur organisasi, antara lain:
1.
Berdasar
produk. Perusahaan membagi organisasinya berdasarkan jenis produk yang
dihasilkan
2.
Berdasar
Lokasi. Perusahaan membagi organisasinya berdasarkan wilayah produksi atau
wilayah pemasaran
3.
Berdasar
Proses Perusahaan membagi organisasi berdasarkan proses produksi
4.
Berdasar
Pelanggan Perusahaan membagi organisasi berdasarkan karakteristik
pelanggan
5.
Berdasar
Fungsi. Perusahaan membagi organisasi berdasarkan fungsi-fungsi yang diperlukan
dalam organisasi seperti pemasaran, produksi, keuangan dll.
Organisasi Proyek
Berikut diberikan tiga bentuk organisasi proyek:
1. Proyek Sebagai Bagian dari Organisasi Fungsional
1) Proyek dipimpin oleh project
expeditor
2) Proyek dipimpin oleh project
coordinator
Berikut plus minus bila organisasi proyek sebagai bagian dari organisasi fungsional:
Plus
|
Minus
|
1) Fleksibilitas
tinggi dalam staffing
2) Satu
orang dengan keahlian tertentu dapat ditugaskan pada beberapa proyek yang
berbeda
3) Orang
dengan keahlian berbeda dapat dikelompokkan dalam satu group
4) Divisi fungsional yang bersangkutan dapat
dijadikan basis bagi kelangsungan teknologi
5) Divisi fungsional memiliki jalur-jalur
karir dengan keahlian tertentu
|
1) Klien
tidak menjadi perhatian utama
2) Divisi fungsional cenderung berorientasi
pada aktivitas yang sesuai dengan fungsinya
3) Kadang-kadang terjadi tidak adanya
penanggungjawab khusus terhadap proyek
4) Motivasi orang yang ditugaskan dalam
proyek cenderung lemah
5) Tidak memberikan pendekatan yang holistik
terhadap proyek
|
2. Organisasi Proyek Murni
Dalam hal ini proyek sebagai organisasi yang terpisah dari organisasi induk. Ia menjadi organisasi tersendiri dalam staf teknis tersendiri., adminsitrasi tersendiri dan ikatan dengan organisasi berupa laporan kemajuan atau kegagalan yang dilakukan secara periodik. Pimpinan proyek dapat melakukan pengadaan sumber daya dari luar seperti subkontraktor atau supplier selama sumber daya tersebut tidak tersedia atau tidak efektif dan efisien bila diselenggarakan secara internal.
Plus minus organisasi proyek antara lain:
Plus
|
Minus
|
1. Manajer
proyek memiliki wewenang penuh
2. Semua
anggota tim secara langsung bertanggungjawab terhadap manajer proyek
3. Rantai
komunikasi menjadi pendek
4. Terjadi
pemanfaatan tenaga ahli dan proses kaderisasi bila ada proyek yang sejenis
secara terus menerus
5. Kewenangan
yang terpusat maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat
6. Adanya
kesatuan komando
7. Simpel
dan mudah dilaksanakan
8. Adanya
dukungan menyeluruh terhadap proyek
|
1. Memungkinkan
terjadinya duplikasi sumberdaya
2. Karena sifatnya yang berdiri
sendiri maka menimbulkan biaya yang tinggi
3. Adanya kemunginan terjadi
penumpukan sumberdaya yang berlebihan
4. Adanya masalah keberlangsungan
sumberdaya manusia yang bekerja di proyek bila proyek telah selesai
5. Ketidakkonsistenan prosedur dengan
alasan memenuhi permintaan klien
|
3. Organisasi Matrik
Dengan maksud meminimisasi kelemahan dan menggabungkan kelebihan dari organisasi fungsional dan organisasi murni, maka dikembangkan organisasi matrik. Organisasi matrik adalah organisasi proyek murni yang melekat pada divisi fungsional dalam organisasi induk.
Plus minus dari organisasi matrik antara lain:
Plus
|
Minus
|
1. Proyek
mendapat perhatian secukupnya
2. Mudah mendapatkan orang yng
professional karena organisasi matrik melekat pada unit fungsional organisasi
induk
3. Tidak
terjadi duplikasi sumberdaya
4. Tidak
timbul masalah terkait keberlangsungan penggunaan sumbedaya bila proyek sudah
selesai
5. Dapat memberikan respon yang cept
terhadap keinginan klienkonsistensi kebijakan dan prosedur terjaga karena
mempunya akses perwakilan ke organisasi induk
6. Memungkinkan adanya distribusi
sumberdaya yang seimbang bila ada proyek yang bersamaan.
7. Adanya
pendekatan holistic terhadap pengejaan proyek sehingga dapat mengoptimalkan
performan organisasi secara keseluruhan.
|
1. Proyek
yang dikelola oleh satu unit fungsional cenderung akan memposisikan divisi
yang bersangkutan yang memegang pengamblan keputusan.
2. Ada
kemungkinan proyek terbengkalai karena adanya dua perintah dari dua manajer
yakni manajer fungsional dan manajer proyek
3. Adanya
penggunaan sumberdaya yang sama untuk berbagai macam proyek dapat menimbulkan
persaingan antar manajer proyek karena masing-masing ingin proyeknys sukses.
4. Manajemen
matrik melanggar prinsip utama dari manajemen lyakni kesatuan komando.
|
Memilih Bentuk Organisasi Proyek
Kriteria/ pertimbangan untuk memilih organisasi proyek a.l:
1. Frekuensi adanya proyek baru
2. Lama waktu keberlangsungan suatu proyek
3. Ukuran proyek
4. Kompleksitas hubungan
5. Ketidakpastian
6. Keunikan
7. Pentingnya faktor biaya
2. Lama waktu keberlangsungan suatu proyek
3. Ukuran proyek
4. Kompleksitas hubungan
5. Ketidakpastian
6. Keunikan
7. Pentingnya faktor biaya
Berikut diberikan resume pilihan organisasi dan
kondisi yang mensyaratkan pilihan tersebut:
No
|
Bentuk organisasi
|
Kondisi
|
1
|
Organisasi proyek murni
|
Proyek-proyek berskala menengah dan besar dan
memiliki kompleksitas tinggi. Hanya ada sedikit proyek dan diperlukan tenaga
ahli dengan keterampilan khusus untuk memberikan perhatian penuh, Berisiko
tinggi, penuh ketidakpastian, biaya dan waktu merupkn hal kritis
|
2
|
Organisasi matriks
|
Ada sejumlah proyek yang dilakukan secara bersamaan
dan sumberdaya fungsional digunakan secara part-time. Berisiko tinggi, penuh
ketidakpastian, biaya dan waktu merupkn hal kritis
|
3
|
Bagian organisasi fungsional
|
Proyek berskala kecil, melibatkan beberapa bidang
fungsional, sedikit risiko, kepastian tinggi, factor biya dan waktu bukan hal
kritis.
|
|
|
|
Tim Proyek
Tim proyek sering disebut Project Office. Project office menunjukkan dua pengertian:
1) Tempat fisik dimana tim proyek
berkumpul
2) Sluruh staff pendukung manajer proyek.
2) Sluruh staff pendukung manajer proyek.
1. Manajer Proyek
1) Peran dan tugas Manajer proyek
·
Mengintegrasikan
kegiatan
·
Pusat
komunikasi
·
Pengadaan
dana, fasilitas dan orang
·
Agen
perubah yang mempelopori pemakaian ide baru dan inovatif
2) Tanggungjawab manajer Proyek
·
Merencanakan
kegiatan
·
Mengorganisasi,
memilih dan menempatkan orang-orang.
·
Mengorganisasi
dan mengaloki sumberdaya
·
Memonitor
status proyek
·
Mengidentifikasi
maslah-masalah teknis
·
Titik temu
dari stakeholder
·
Menyelesaikan
konflik yang terjadi
·
Merekomendasikan
penghentian atau pengerahan kembali sumber daya.
3) Kompetensi dan orientasi manajer
proyek
·
Karakteristik
Personal seperti misalnya mempunyai fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi
yang tinggi, mempunyai kemampuan memimpin dan punya inisiatif, percaya diri dan
bias meyakinkan orang lain, punya disiplin, seorang generalis, dapat menemukan
masalah sekaligus membuat keputusan, mampu menyeimbangkan antara masalah teknis
dengan waktu, biaya dan factor manusia.
·
Keterampilan
Perilaku. Keterampilan perilaku di sini seperti kemampuan menjadi pendengar
yang baik, komunikator yang baik, bias membangun dan menjalin jaringan
komunikasi informal, dapat membangun kepercayaan dalam tim, dan
menumbuhkan semangat tim
·
Memiliki
kemampuan manajerial. Kemampuan manajerial dan operasional di sini contohnya
adalah kemampuan dalam hal planning, organizing, coordinating, dan
controlling..
·
Memiliki
kompetensi teknis. Mengenai pekerjaan proyek yang ditangani.
·
Memiliki
pengetahuan penggunaan alat-alat manajemen seperti estimasi biaya, cashflow,
penganggaran
2. Anggota Tim Proyek
Beberapa anggota tim antara lain:
1) Contract Administrator
Bertugas mempersiapkan proposal, negosiasi, integrasi
kontrak dan rencana proyek, dokumentasi masalah hokum, modifiki kontrak.
2) Project Controller
Membantu manajer proyek dalam perencanaan, pengendalian,
pelaporan, dan evaluasi.
3) Project Accountant
Membantu pekerjaan akuntansi dan financial kepada
manajer proyek, membantu mengidentifikasi tugas yang perlu dikendalikan,
menyiapkan estimasi biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, menginvestigasi
masalah-masalah financial.
4) Customer Liason
Merupakan perwakilan teknis klien dalam tim proyek.
Bereperan serta dalam pembahasan teknis dan mereview apa yang sedang berjalan
dan membantu dalam perubahan kontrak.
5) Production Coordinator
Merencanakan, memonitor dan mengkoordinsikan
aspek-aspek produksi.
6) Manajer Lapangan
Mengawasi pemasangan, pengujian, pemelihraan dan
penyerahan hasil akhir proyek kepada pelanggan.
7) Quality Assurance Supervisor
Mengatur dan membuat prosedur pemeriksaan untuk
memastikan pemenuhan kualitas sesuai dengan yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar