Selasa, 26 November 2013

Analisis Kinerja Proyek

Ada bermacam-macam alat dan ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur performansi proyek, antara lain:
A. Analisis Biaya dan Jadwal
1. BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled), 
yaitu ukuran yang menyatakan besarnya biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dijadwalkan dan ditetapkan dalam anggaran
2. ACWP (Actual Cost of Work Performed), 
yaitu ukuran yang menyatakan pengeluaran aktual dari pekerjaan yang sudah dikerjakan sampai waktu tertentu.
3. BCWP (Budgeted Cost of Work Performed), 
yaitu ukuran yang menyatakan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan. Ukuran ini disebut juga Earned Value

Contoh menghitung BCWP:
Perusahaan PT KISS menerima tender dari PLN untuk pekerjaan melepas meteran lama di rumah-rumah dan mengganti dengan meteran sistem pula. Nilai kontrak dengan harga tetap sebesar Rp100 juta untuk pemasangan 100 meteran baru.
Beban biaya untuk pemasangan meteran baru adalah 100 juta/ 100 = 1 juta per unit.
PT KISS memperkirakan bahwa untuk memasang 5 unit unit meteran baru diperlukan waktu 1 hari.

Dengan demikian untuk menghitung nilai BCWS pada hari ke-5 adalah
5 x 5 x Rp1.000.000 = Rp25.000.000
Dengan demikian biaya yang dianggarkan sampai hari ke-5 adalah Rp25 juta. Atas dasar ini maka dapat ditentukan umur proyek yakni
(50 juta/ 12.5 juta) x 5 hari = 20 hari

Pada pelaksanaannya, ACWP dimisalkan dalam 5 hari terpasang 20 unit meteran baru dengan biaya 
20 x Rp1 juta = Rp20 juta

BCWP dihitung dengan cara
20 unit x Rp 1 juta = 20 juta

4. Cost Variance (CV). 
Merupakan selisih antara biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan (BCWP) dengan biaya aktual untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan (ACWP)
Atau
CV = BCWP – ACWP

Besaran ini menunjukkan seberapa besar biaya aktual melebihi biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan. Bila CV bernilai negatif maka dari segi biaya performance pekerjaan tersebut kurang bagus

5. Schedule Variance (SV). 
Merupakan selisih biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang sudah dilaksanakan (BCWP) dengan biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang dijadwalkan (BCWS)
Atau
SV = BCWP – BCWS

Besarnan ini menunjukkan apakah dalam pelaksanaan pekerjaan telah terjadi keterlambatan atau justru melampaui jadwal. Bila SV bernilai positif berarti pelaksanaan pekerjaan lebih cepat dari yang direncanakan. Bila SV bernilai negatif berarti terjadi keterlambatan.

6. Time Variance (TV). 
Merupakan selisih antara waktu saat pelaporan atau status date (SD) dan waktu ketika BCWS = BCWP atau budgeted cost at status date (BCSD)

7. Cost Performance Index (CPI).  
Merupakan perbandingan antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual
CPI = BCWP/ ACWP

8. Schedule Performan Index (SPI). 
Merupakan perbandingan biaya pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan biaya pekerjaan yang dijadwalkan pada periode tertentu.
SPI = BCWP/ BCWS

Bilai nilai CPI dan SPI lebih besar dari 1 maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan lebih cepat dari yang direncanakan dengan biaya yang lebih kecil dri yang dianggarkan.


B. Analisis Teknis
Analisis teknis terkait dengan spesifikasi teknis. Analisis ini untuk melihat apakah hasil proyek memenuhi persyaratan teknis yang dimintau ataukah tidak. Analisis ini biasanya berupa pembandingan ukuran, kecepatan, kapasitas, kekuatan produk dsb.


Perkiraan Biaya Penyelesaian Proyek
Ada dua hal dalam memperkirakan Biaya untuk menyelesikan proyek dan menentukan biaya yang tersisa sampai proyek selesai:
1. Forecast Cost To Complete (FCTC)
FCTC dihitung dengan cara:
FCTC = (BAC – BCWP)/ CPI

BAC = Budgeted Cost To Complete atau biaya yang dianggarkan pada saat proyek selesai
BAC = BCWS pada saat proyek ditargetkan selesai

Anggaran yang tersisa untuk menyelesikan proyek 
= Biaya toal – biaya yang sudah terpakai atau anggaran yang tersisa
= BAC – BCWP

2. Estimated At Completion (EAC) atau Perkiraan total biaya proyek
 EAC = biaya yang sudah dihabiskan + perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa
 Atau
EAC = ACWP + FCTC


Masalah-masalah Dalam Pengendalian Proyek
        Beberapa masalah yang sering dijumpai dalam pengendalian proyek antara lain sebagai berikut:
1.     Hanya menekankan pada satu faktor dan mengabaikan faktor lain. Misalnya pengendalian hanya menekankan pada waktor biaya sementara faktor  performansi diabaikan.
2.     Prosedur pengendalian tidak diterima oleh staff karena kurang memahami arti penting pengendalian
3.     Terjadinya pelaporan informasi yang kurang akurat
4.     Para manajer terlibat dalam beberapa proyek yang menyebabkan terabaikannya salah satu proyek.
5.     Kesalahan mekanisme dan pelaporan akuntansi

6.     Manajer tidak tegas terhadap isu-isu kontroversial dan menganggap masalah akan selesi dengan sendirinya sejalan dengan berlalunya waktu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar