Selasa, 10 Desember 2013

Ngotot Tola Penjualan TelkomVision, DPR Segera Panggil Dahlan


Merdeka.com - Rapat dengar pendapat yang digelar komisi VI DPR dengan Deputi bidang usaha industri strategis dan manufaktur kementerian BUMN Dwijanti Tjahjaningsih dan Dirut PT. Telkom, Arif Yahya menyimpulkan akan memanggil Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Pemangggilan Dahlan untuk mengonfirmasi penjualan saham TelkomVision dan rencana penjualan mitratel. Penjualan anak perusahaan milik PT Telekomunikasi Indonesia itu dianggap mengingkari keputusan RDP pada 1 Juli 2013.
Ada tiga kesimpulan dalam rapat yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB ini. Pertama, Komisi VI DPR tetap pada keputusan RDP 1 juli 2013 yakni membatalkan penjualan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk pada PT. Indonusa telemedia (TelkomVision).
"Selanjutnya akan mengundang menteri BUMN,"ujar ketua komisi VI DPR, Erlangga Hartanto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/12).
Keputusan kedua, menolak rencana penjualan strategis PT. Telekomunikasi Indonesia terhadap daya Mitral Telekomunikasi (mitratel) dan meminta kementerian BUMN tidak menyetujui aksi korporasi itu.
"Membuat panja aset perusahaan BUMN dan anak perusahaan," katanya.
Untuk diketahui, 8 Oktober lalu, Telkom resmi menjual 1,03 miliar lembar saham TelkomVision atau setara 80 persen saham perusahaan itu kepada TransCorp senilai Rp 926,5 miliar.
Penjualan TelkomVision lantaran kerap merugi. Namun, dari data terakhir terlihat bahwa nominal kerugian perseroan terus menurun, khususnya 5 tahun terakhir.
Namun, Riset Media Partners Asia (2012) menunjukkan Indonesia bakal memiliki pertumbuhan pelanggan TV berlangganan tertinggi di Asia Pasifik sebesar 26,7 persen hingga 2016 mendatang. Potensi ini lebih tinggi dibandingkan Malaysia (4,6 persen), Singapura (4,6 persen), atau Korea Selatan (3,4 persen).
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku siap menjelaskan alasan TelkomVision dijual ke Trans Corp.
"Itu terserah lah, saya ikut saja. Enggak apa-apa, baik itu," ujarnya beberapa waktu lalu.
Mantan Dirut PLN ini berkukuh TelkomVision mendesak untuk dijual, karena gagal meningkatkan kinerja. Ketika direksi Telkom menghubunginya soal rencana menjual televisi langganan itu, dia langsung setuju.
"TelkomVision kan sudah bertahun-tahun rugi, kemudian sudah berkali-kali ganti direksi enggak bisa menanjak, kalau anda jadi direksinya, mau diapakan," tuturnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar