Merdeka.com - Rapat dengar pendapat yang digelar komisi VI DPR dengan Deputi bidang
usaha industri strategis dan manufaktur kementerian BUMN Dwijanti Tjahjaningsih
dan Dirut PT. Telkom, Arif Yahya menyimpulkan akan memanggil Menteri BUMN Dahlan
Iskan.
Pemangggilan
Dahlan untuk mengonfirmasi penjualan saham TelkomVision dan rencana penjualan
mitratel. Penjualan anak perusahaan milik PT Telekomunikasi Indonesia itu
dianggap mengingkari keputusan RDP pada 1 Juli 2013.
Ada
tiga kesimpulan dalam rapat yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB ini.
Pertama, Komisi VI DPR tetap pada keputusan RDP 1 juli 2013 yakni membatalkan
penjualan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk pada PT. Indonusa telemedia
(TelkomVision).
"Selanjutnya
akan mengundang menteri BUMN,"ujar ketua komisi VI DPR, Erlangga Hartanto
di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/12).
Keputusan
kedua, menolak rencana penjualan strategis PT. Telekomunikasi Indonesia
terhadap daya Mitral Telekomunikasi (mitratel) dan meminta kementerian BUMN
tidak menyetujui aksi korporasi itu.
"Membuat
panja aset perusahaan BUMN dan anak perusahaan," katanya.
Untuk
diketahui, 8 Oktober lalu, Telkom resmi menjual 1,03 miliar lembar saham
TelkomVision atau setara 80 persen saham perusahaan itu kepada TransCorp
senilai Rp 926,5 miliar.
Penjualan
TelkomVision lantaran kerap merugi. Namun, dari data terakhir terlihat bahwa
nominal kerugian perseroan terus menurun, khususnya 5 tahun terakhir.
Namun,
Riset Media Partners Asia (2012) menunjukkan Indonesia bakal memiliki
pertumbuhan pelanggan TV berlangganan tertinggi di Asia Pasifik sebesar 26,7
persen hingga 2016 mendatang. Potensi ini lebih tinggi dibandingkan Malaysia
(4,6 persen), Singapura (4,6 persen), atau Korea Selatan (3,4 persen).
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan
Iskan mengaku
siap menjelaskan alasan TelkomVision dijual ke Trans Corp.
"Itu
terserah lah, saya ikut saja. Enggak apa-apa, baik itu," ujarnya beberapa
waktu lalu.
Mantan
Dirut PLN ini berkukuh TelkomVision mendesak untuk dijual, karena gagal
meningkatkan kinerja. Ketika direksi Telkom menghubunginya soal rencana menjual
televisi langganan itu, dia langsung setuju.
"TelkomVision
kan sudah bertahun-tahun rugi, kemudian sudah berkali-kali ganti direksi enggak
bisa menanjak, kalau anda jadi direksinya, mau diapakan," tuturnya.
sumber : http://www.merdeka.com/uang/ngotot-tolak-penjualan-telkomvision-dpr-segera-panggil-dahlan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar