Senin, 09 Desember 2013

DPR Desak Dahlan Batalkan Penjualan TelkomVision ke Trans Corp


Merdeka.com - Penjualan saham perusahaan BUMN, PT. Indonusa Telemedia (TelkomVision) ditentang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Komisi VI DPR menolak penjualan aset BUMN ke PT. Trans Corp yang dilakukan pada 3 Oktober 2013.
DPR punya alasan kuat menolak penjualan saham anak perusahaan PT Telkom ini. Salah satunya karena kinerja TelkomVision yang sejauh ini cukup baik dan prospeknya cukup efektif ke depannya.
Komisi VI menggelar rapat khusus untuk membahas masalah ini. Dalam rapat yang berlangsung Senin (9/12) siang, Deputi bidang usaha industri strategis dan manufaktur kementerian BUMN Dwijanti Tjahjaningsih dan Dirut PT. Telkom Arif Yahya dihadirkan untuk memberi penjelasan terkait penjualan saham TelkomVision.
"Komisi VI minta demikian (penjualan dibatalkan), karena sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan PT Telkom dan Deputi Menteri negara," ujar anggota komisi VI DPR, Hendrawan Supratikno kepadamerdeka.com, Senin (9/12).
Anggota komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Chairuman Harahap mengatakan, TelkomVision perusahaan yang sehat dengan kondisi keuangan yang tidak bermasalah. DPR mengancam akan menggunakan hak interpelasi untuk membatalkan penjualan saham ini.
"Hak interpelasi akan diajukan. Perusahaan TelkomVision itu bagus dari sisi keuangan. Kami menolak penjualan TelkomVision," katanya.
Sebagai langkah awal, Komisi VI DPR akan membuat panja penjualan TelkomVision. Tujuannya menelusuri tepat atau tidaknya penjualan aset negara tersebut dari sisi bisnis.
"Bukan hanya dalam negara, hak administrasi negara, itu kejadian harus dibuktikan," jelasnya.
Seperti diketahui, Telkom resmi menjual 1,03 miliar lembar saham TelkomVision atau setara 80 persen saham perusahaan itu kepada TransCorp senilai Rp 926,5 miliar. Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan cuek dengan penolakan DPR atas penjualan itu. Dahlan mengaku siap menjelaskan alasan TelkomVision dijual ke Trans Corp.
"Itu terserah lah, saya ikut saja. Enggak apa-apa, baik itu," singkatnya beberapa waktu lalu.
Mantan Dirut PLN ini berkukuh TelkomVision mendesak untuk dijual, karena gagal meningkatkan kinerja. Ketika direksi Telkom menghubunginya soal rencana menjual televisi langganan itu, dia langsung setuju.
"TelkomVision kan sudah bertahun-tahun rugi, kemudian sudah berkali-kali ganti direksi enggak bisa menanjak, kalau anda jadi direksinya, mau diapakan," tuturnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar