Kamis, 19 Desember 2013

Telkom Tak Berencana Jual Saham Telkomsel



Liputan6.com, Jakarta : PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tidak berencana untuk melakukan penjualan saham Telkomsel. Telkom sedang fokus mencari partners untuk Mitratel.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/11/2013) POH Vice Presiden Investor Relations PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Tony Suwarjo menuturkan, pihaknya berencana melakukan unlocking value beberapa portofolio baik melalui initial public offering (IPO) atau partnership.
Saat ini, Telkom sedang dalam proses mencari strategic partner untuk anak perusahaan yang bergerak di bidang tower yaitu Mitratel. "Tim Telkom tengah melakukan kajian terhadap beberapa calon partner yaitu perusahaan tower yang sudah go public," ujar Tony.
Setelah aksi korporasi Mitratel selesai, Telkom akan melakukan spin-off sebagian tower milik Telkomsel. Untuk aksi korporasi ini, Telkom membutuhkan persetujuan dari Singapore Telecom (Singtel) sebagai pemilik 35% saham Telkomsel.
Perseroan memiliki kepemilikan saham di Telkomsel mencapai 65% berdasarkan laporan keuangan 30 September 2013. Pendapatan dari seluler mencapai Rp 23,66 triliun hingga 30 September 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 22,59 triliun.


sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/759970/telkom-tak-berencana-jual-saham-telkomsel

Rabu, 18 Desember 2013

Kedai Grapari Buka di Kuala Lumpur



Liputan6.com, Kuala Lumpur : Guna melakukan berbagai persiapan dan uji coba kesiapan layanan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak usahanya Telin Malaysia secara resmi meluncurkan produk Kartu As. Peresmian ini dilakukan setelah tiga bulan sejak peresmian kantornya di Kuala Lumpur, Malaysia.
Peluncuran produk seluler yang dilaksanakan di Malaysia, Jumat (16/11/2013) ini tentunya disambut dengan sangat antusias, khususnya oleh masyarakat Indonesia yang berdomisili dan bekerja di negeri jiran tersebut.
Layanan Kartu As di Malaysia merupakan jawaban sekaligus wujud komitmen grup Telkom dalam membantu dan melayani masyarakat Indonesia khususnya para Tenaga Kerja Indonesia melalui kemudahan komunikasi ke sanak keluarganya di tanah air.
"Keberadaan Kartu As ini utamanya ditujukan bagi para pahlawan devisa Indonesia agar mudah berkomunikasi khususnya ke sanak keluarga di tanah air," tutur Arief Yahya, grup CEO Telkom yang hadir bersama Direktur Utama Telkomsel Alex J. Sinaga pada Commercial Launch Kartu As di Malaysia, seperti dikutip dari siaran pers, hari ini.
Meskipun demikian, Kartu As ini tidak hanya ditujukan bagi masyarakat Indonesia di Malaysia, namun juga bagi seluruh warga Malaysia yang menghendaki layanan komunikasi suara dan data yang berkualitas.
"Layanan ini sama dengan layanan Kartu As di Indonesia, sehingga jangan ragu untuk menggunakan produk milik operator terbesar di Indonesia," tutur Alex.
Commercial Launch Kartu As ini ditandai dengan peresmian Kedai Grapari Telkomsel yang berlokasi di Chow Kit, sub daerah yang berada di tengah kota Kuala Lumpur.
Kawasan ini memiliki pasar yang dikenal sebagai pusat perdagangan yang ramai dikunjungi oleh warga Indonesia di Malaysia. Tidak hanya sebagai pusat pelayanan Kartu As, Kedai Grapari juga hadir sebagai pusat aktivitas komunitas warga Indonesia di Kuala Lumpur.
Commercial Launch Kartu As di Malaysia berlangsung meriah, dihadiri oleh pejabat kedutaan Indonesia untuk Malaysia, komunitas warga Indonesia, para mitra dan dealer serta undangan lainnya. Acara ini dimeriahkan dengan aneka hiburan yang bertema Kartu As Fun Day dan ditutup dengan penjualan perdana Kartu As .
Telkom melihat upaya menghadirkan layanan di Malaysia ini telah sesuai dengan strategi business follow the people, dimana keberadaan masyarakat Indonesia di Malaysia adalah yang terbesar di luar negeri yaitu tak kurang dari 3 juta warga Indonesia tinggal dan bekerja di sana.
Kehadiran layanan Telkom Group di Malaysia melalui Telin Malaysia yang berkolaborasi dengan Telkomsel, merupakan bagian dari program International Expansion sebagai salah satu Mahakarya Telkom Indonesia untuk Indonesia yang dicanangkan di tahun 2013 ini.

Telkom telah mencanangkan untuk hadir di 10 negara di dunia di tahun 2013 ini sebagai program ekspansi internasional . Negara yang dimasuki Telkom sebelumnya adalah Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia dan Myanmar.



sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/748466/kedai-grapari-telkom-buka-di-kuala-lumpur

Selasa, 17 Desember 2013

Ekspansi Bisnis, Telkom Bidik Pasar Mancanegara



Liputan6.com, Jakarta : Kebutuhan jaringan broadband kini bukan hanya menjadi kebutuhan pelanggan di kota besar saja. Sejumlah operator pun kini mulai fokus memfasilitasi jaringan broadband hingga ke pelosok negeri.
Tanpa disadari penetrasi pengguna broadband mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Telkom mencatat 10% penetrasi broadband memicu pertumbuhan ekonomi hingga 1,38%.
Atas dasar inilah Telkom berupaya melebarkan sayapnya bukan hanya pada bisnis broadband di Tanah Air, namun juga hingga ke beberapa negara. Hingga menjelang akhir tahun 2013, Telkom menyebut sudah melakukan ekspansi usaha hingga menjangkau Malaysia, Singapura, Australia, Timor Leste, Hong Kong dan Myanmar.
"Kami menargetkan bisa menyentuh 10 negara diharapkan hingga akhir tahun atau tahun depan kami bisa melakukan ekspansi ke Macau, Amerika Serikat, Taiwan, dan Arab Saudi," terang Mustapa Wangsaatmadja selaku VP Innovation Strategy & Synergy Telkom saat acara diskusi media di Restoran Pepenero, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Pasar yang menjanjikan disebut Mustapa merupakan salah satu pemicu bagi Telkom untuk melakukan ekspansi bisnis. Setidaknya ada empat strategi dalam melakukan ekspansi bisnis ke pasar mancanegara.
"Keempat strategi tersebut antara lain sumber daya manusia yang sudah tersedia di satu negara, bisnis yang menjanjikan, traffic tinggi, dan jaringan pendukung," paparnya lagi.
Amerika Serikat merupakan salah satu pasar yang menjanjikan. Mengingat banyak perusahaan besar yang berbasis di AS yang membutuhkan penyaluran traffic (baik data maupun suara) ke pengakses di Indonesia.
"Untuk saat ini Telkom berhasil menjadi operator nomor dua terbesar di Timor Leste setelah Timor Telecom. Kami berharap keberhasilan serupa juga bisa terjadi di sembilan negara lainnya," pungkas Mustapa lagi.



sumber : http://tekno.liputan6.com/read/735194/ekspansi-bisnis-telkom-bidik-pasar-mancanegara

Senin, 16 Desember 2013

Lebih Aman, Telkom Pilih Bangun Data Center di Balikpapan



Liputan6.com, Jakarta : Kehadiran akses broadband yang belum merata di seluruh pelosok negeri memicu operator Telkom melakukan ekspansi. Membidik salah satu kota di daerah timur Indonesia, Telkom yakin bisa memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis di tanah air.
"Kami telah melakukan peletakan batu pertama di Balikpapan untuk pembangunan proyek data center pada dua minggu lalu," ujar Mustapa Wangsaatmadja selaku VP Innovation Strategy & Synergy Telkom saat acara diskusi media di Restoran Pepenero, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Selain demand pelaku bisnis yang tinggi, pemilihan lokasi Balikpapan sebagai pusat pembangunan data center dianggap lebih aman dibanding lokasi lain. Seperti diketahui, salah satu kota di Kalimantan Timur tersebut memang tidak termasuk dalam area cincin api yang rentan terkena bencana alam.
Sehingga jika kemungkinan data center yang terletak di area Pulau Jawa terkena bencana, maka seluruh data dapat diamankan ke data center baru di Balikpapan. Untuk pembangunan data center di Balikpapan, Mustapa menyebut Telkom telah menjalin kerjasama dengan IBM.
"Dalam hal ini Telkom memfasilitasi tanah, dan jaringan yang memang sudah ada," tambahnya.
Proyek pembangunan data center ini menyusul rencana Telkom untuk menyediakan total lahan seluas 100 meter persegi di beberapa lokasi di Indonesia. Lahan seluas 35 ribu meter persegi saat ini telah tersebar di daerah Sentul, Serpong dan Surabaya.
Data center ini ditujukan untuk pelanggan korporasi multi sektor. Mulai dari perbankan, oil dan gas hingga pelaku bisnis kecil dan menengah yang memang membutuhkan penyimpanan data berbasis cloud.
"Setelah proyek di Balikpapan rampung, kami menargetkan pembangunan selanjutnya di lahan seluas 25 ribu meter persegi di daerah Bekasi. Untuk proyek yang tengah berjalan di Sentul saat ini proses pembangunan sudah mencapai 90%," pungkasnya lagi.



sumber : http://tekno.liputan6.com/read/735109/lebih-aman-telkom-pilih-bangun-data-center-di-balikpapan

Minggu, 15 Desember 2013

Aset Masih Kecil, Mimpi Telkom Cuma Masuk Forbes



Liputan6.com, Jakarta : PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk nampaknya masih belum berani berambisi untuk masuk ke dalam jajaran perusahaan bergengsi atau terbesar di dunia, Fortune 500 mengikuti jejak rekan sejawatnya sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina (Persero).
Direktur Utama Telkom, Arief Yahya mengatakan, emiten berkode TLKM ini sukses bercokol di peringkat 680 dalam daftar Forbes Global 2000.
Forbes Global 2000 adalah daftar peringkat tahunan atas 2.000 perusahaan publik di dunia yang mencakup 62 negara dan dikeluarkan oleh majalah Forbes sejak tahun 2003. Pemeringkatan tersebut disusun berdasarkan kombinasi empat kriteria, yakni penjualan, laba, aset, dan kapitalisasi pasar.
"Kami juga mendapatkan penghargaan dari Forbes dengan peringkat 680. Ya mungkin hampir setara lah (dengan Fortune). Raihan ini membaik 40 peringkat dibanding posisi tahun lalu di peringkat 720," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Nusa Dua, Bali, seperti ditulis Kamis (10/10/2013).
Belum beraninya Telkom untuk bersaing dengan Pertamina, menurut dia, lebih karena jumlah aset yang tak sebanding dengan BUMN di bidang minyak dan gas tersebut.
"Pertamina dari sisi aset memang jauh lebih besar dari kami. Jadi layak, dan kami ikut bangga Pertamina bisa mendapatkan penghargaan itu (Fortune 500)," jelas Arief.
Dia menyebut, posisi nilai aset Telkom saat ini sebesar Rp 111 triliun atau masih kalah besar ketimbang aset Pertamina yang menembus US$ 40,88 miliar per akhir 2012 serta perbankan. Sedangkan nilai kapitalisasi pasar Telkom mencapai US$ 21,4 miliar.
"Dalam dua tahun ke depan, target kami masuk Forbes di urutan 500 apabila ada perbaikan dari empat kriteria tersebut," harapnya.
Sebab Forbes Global 2000 mempunyai tolak ukur yang wajib dipenuhi perusahaan terbuka di samping nilai aset. "Sebetulnya dari sisi pendapatan (revenue), kami masuk. Telkom juga menjadi salah satu yang tertinggi yang memperoleh EBITDA atau marjin di industrinya, serta catatan laba bersih yang bisa membukukan 15%-20% per tahun," tandas Arief.



sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/716367/aset-masih-kecil-mimpi-telkom-cuma-masuk-forbes