Sabtu, 26 Oktober 2013

Luas Produksi

Luas Produksi dapat diartikan sebagai besarnya jumlah dan ragam produk yang dihasilkan untuk suatu periode tertentu. Luas Produksi juga diartikan sebagai kapasitas yang digunakan (kapasitas terpakai) oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. Besarnya luas produksi dapat berubah-ubah dari suatu periode ke periode.

        Luas perusahaan merupakan kapasitas yang tersedia atau terpasang dalam suatu perusahaan tertentu. Luas perusahaan  cenderung relatif tetap dari periode ke periode. Luas perusahaan ini dapat diukur berdasarkan:
a)    Penyerapan bahan baku baik dalam hal jumlah maupun macam.
b)    Produk yang dihasilkan baik dalam hal jumlah maupun ragam.
c)    Peralatan dan mesin yang digunakan.
d)    Jumlah karyawan yang dipekerjakan.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Produksi


        Luas produksi atau jumlah dan ragam produk yang akan diproduksi dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
a)    Ketersediaan bahan baku.
b)    Ketersediaan Kapasitas Produksi
c)    Ketersediaan dan Kapasitas Tenaga Kerja
d)    Jumlah permintaan yang ada
e)    Modal
f)    dan sumber-sumber lain.

Tingkat Urgensi Luas Produksi
        Tingkat pentingnya luas produksi bagi tiap-tiap perusahaan akan berbeda antara satu dengan yang lain.

·         Perencanaan luas produksi akan menjadi hal yang kritis dan penting untuk perusahaan-perusahaan yang melaksanakan diversifikasi.
·         Bagi perusahaan yang memproduksi barang-barang yang sudah tertentu atau pasti dalam jumlah dan ragam karena didasarkan pada pesanan maka penentuan luas produksi kurang urgen.
·         Perusahaan yang memproduksi barang-barang untuk keperluan pasar, penentuan luas produksi sangat penting, terutama untuk memprediksi jumlah yang harus diproduksi di masa yang akan datang.

Hubungan Luas Produksi dan Biaya

       Berdasarkan perilakunya biaya dapat digolongkan menjadi dua yakni:


  • Biaya Tetap (Fixed Cost), yakni biaya yang secara total untuk satu periode tertentu besarnya tetap tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan, namun secara rata-rata per unit berubah-ubah sesuai volume kegiatan.
  • Biaya Variabel (Variable Cost), yakni biaya yang secara total besarnya berubah-ubah sesuai dengan volume kegiatan, namun  secara rata-rata per unit tetap. Biaya variabel, atas dasar sifat pola perubahan sebagai akibat perubahan volume kegiatan, dapat dikelompokkan menjadi tiga macam:
1.     Biaya Variabel yang bersifat Progresif, yakni biaya yang akan berubah bila volume kegiatan berubah dimana pertambahan perubahan biaya jauh lebih besar daripada pertambahan perubahan volume kegiatan.
2.     Biaya Variabel yang bersifat Proporsional, yakni biaya yang secara total akan berubah bila volume kegiatan berubah dimana pertambahan perubahan biaya  selaras dengan pertambahan perubahan volume kegiatan.
3.     Biaya Variabel yang bersifat Degresif, yakni biaya yang secara total akan berubah bila volume kegiatan berubah dimana pertambahan perubahan biaya jauh lebih kecil daripada pertambahan perubahan volume kegiatan.
        Pada umumnya, yang disebut dengan Biaya Variabel (Variable Cost) adalah jenis biaya variabel yang bersifat Proporsional. Sementara untuk biaya variabel yang bersifat Progresif dan Degresif biasanya disebut Biaya Semi Variabel atau Biaya Semi Tetap yang diartikan sebagai biaya yang mengandung unsur tetap dan unsur variabel. Bila demikian maka, biaya akan dapat digolongkan menjadi tiga yaitu (i) Biaya Tetap, (ii) Biaya Variabel, dan (iii) Biaya Semi Variabel.

Metode Penentuan atau Pemisahan Unsur Biaya Tetap dan Unsur Biaya Variabel
    Ada tiga cara untuk memisahkan unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel yakni:



1.Metode Diagram Pencar
yakni pemisahan unsur biaya tetap dan variabel dengan cara membuat diagram scater untuk semua biaya yang terjadi pada setiap tingkat volume kegiatan yang kemudian membuat fungsi garis yang dapat mewakili pencaran titik-titik biaya-volume kegiatan.
2. Metode Titik Tertinggi-Terendah
yakni pemisahan unsur biaya tetap dan variabel yang dilakukan dengan cara mencari selisih biaya dan selisih volume kegiatan antara biaya yang terjadi pada tingkat volume kegiatan tertinggi dengan biaya yang terjadi pada tingkat volume kegiatan terendah. Selanjutnya unsur biaya variabel per unit ditentukan dengan membagi selisih biaya yang terjadi pada tingkat volume kegiatan tertinggi dan biaya yang terjadi pada tingkat volume kegiatan terendah dengan selisih volume kegiatan tertinggi dan terendah. Sedangkan unsur biaya tetap ditentukan dengan cara mencari selisih antara biaya yang terjadi pada tingkat volume kegiatan terendah dengan hasil kali volume kegiatan terendah dan biaya rata-rata per unitnya.
3.Metode Kuadrat Terkecil
yakni pemisahan unsur biaya tetap dan variabel dengan menggunakan formulasi statistik



Tidak ada komentar:

Posting Komentar